Katarak Pada Lansia
KATARAK PADA LANSIA
Oleh : Salsa Damaika Hadi
Mata adalah salah satu organ indera yang paling penting bagi tubuh. Berkat mata, semua orang bisa melihat, memudahkan untuk melakukan berbagai aktivitas. Kesehatan mata sangat penting bagi manusia karena mata dapat dikatakan sebagai jendela dunia. Ketika terjadi gangguan atau kerusakan terhadap penglihatan, maka akan menyebabkan menurunkan produktifitas. Oleh karena itu, menjaga kesehatan mata sama pentingnya dengan menjaga kesehatan bagian tubuh lainnya.
Usia manusia yang semakin lanjut menyebabkan perubahan pada organ-organ di tubuh termasuk lensa pada mata, baik secara morfologis maupun fungsional. Salah satu gangguan pada lensa mata yaitu katarak. Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya katarak seperti gaya hidup, genetika, dan usia lanjut. Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk melalui pupil tepat ke retina mata agar objek dapat terlihat jelas.
Katarak memiliki beberapa jenis berdasarkan letak dan tingkat kekeruhan pada lensa, antara lain katarak nuklir yaitu kekeruhan yang terbentuk di bagian tengah lensa dan jenis ini paling sering ditemui pada lansia, katarak kortikal yaitu kekeruhan yang tidak merata atau hanya di tepi luar lensa, katarak subcapsular adalah kekeruhan yang terjadi di area belakang atau di depan lensa, katarak matur ialah kekeruhan yang terjadi pada seluruh lensa, katarak senilis adalah jenis yang terjadi karena faktor usia dan faktor penyakit seperti diabetes melitus serta hipertensi, katarak juvenil yaitu jenis yang sering terjadi di usia remaja dan katarak konginetal yakni jenis katarak yang terjadi pada bayi akibat adanya masalah saat hamil.
Hilangnya kejernihan pada lensa mata lansia disebabkan adanya penambahan volume cairan pada lensa mata atau terjadinya denaturasi protein yang terjadi di lensa mata. Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa faktor usia, terjadinya infeksi saat kehamilan, kebiasaan merokok, dan riwayat penyakit seperti diabetes melitus atau menderita hipertensi (tekanan darah tinggi) adalah faktor yang menyebabkan katarak. Katarak umumnya muncul seiring bertambahnya usia sejak berusia 40-50 tahun. Katarak akan memburuk dan menimbulkan beberapa gejala antara lain pandangan menjadi samar atau kabur, mata menjadi sensitive terhadap cahaya, munculnya lingkaran cahaya hitam saat melihat sesuatu, dan kesulitan melihat sesuatu pada malam hari serta objek yang terlihat menjadi ganda.
Bagi penderita katarak, ini dapat mempengaruhi kualitas hidup yang ditandai dengan berkurangnya kemampuan dalam melakukan sesuatu atau terbatasnya aktivitas seseorang sehari-hari. Dapat dilihat mayoritas penderita katarak adalah lansia, maka meningkatkan resiko jatuh, patah tulang bahkan kecelakaan lainnya. Untuk menghindari atau cara mencegah katarak pada lansia dengan cara melakukan pemeriksaan mata ke dokter spesialis mata, melindungi mata dari benda asing dan paparan cahaya matahari dalam waktu lama, membatasi aktivitas diluar pada saat malam hari, serta mengurangi konsumsi gula agar kadar gula dalam tubuh stabil.
Jika sudah didiagnosis mengalami katarak, terdapat cara utama menyembuhkan katarak tetapi belum ditemukan obat untuk penyembuhan katarak. Cara utamanya ialah operasi katarak. Ada beberapa jenis atau teknik operasi katarak yaitu ECCE (Extra Capsular Cataract Extraction). Pada cara ini, lensa disayat selebar 8-10mm. selanjutnya ada teknik SICS (Small Incision Cataract Surgery) yang dimana lensa dikeluarkan dengan sayatan sebesar 6-10mm dan teknik ini membutuhkan waktu 15-30 menit. Dan teknik selanjutnya ada Phacoemulsification yakni teknik operasi tanpa jahitan. Teknik ini memerlukan sekitar 10-15 menit dan relatif lebih cepat dalam proses penyembuhannnya.
Dengan bahaya serta penyebab katarak, harusnya kita sejak dini sudah menjaga kesehatan tubuh termasuk kesehatan mata. Katarak sudah ada di dalam tubuh manusia tetapi memiliki kadar yang berbeda-beda. Oleh karena itu kita harus mencegahnya. Mencegah katarak bisa dengan cara mengurangi konsumsi gula, melindungi mata dari paparan sinar matahari yang terlalu lama serta rutin melakukan cek kesehatan termasuk mata.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayaturahmah R., A. T. (2021). Analisis Faktor-Faktor Klinik yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Katarak di Rumah Sakit Dr. YAP, Yogyakarta. Jurnal Farmasi dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 8(3), 207-216.
Rahmawati I., D. D. (2021). Hubungan katarak Dengan Tingkat kemandirian Lansia Balai Pelayanan dan Penyantunan Lanjut Usia (BPPLU) Provinsi Bengkulu. Jurnal Ners LENTERA, 8(1), 17-24.
Wahyuni, A. G. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Katarak di Poloklinik Mata di Puskesmas Dau Kabupaten Malang. Nursing News, 1, 7-11.
Komentar
Posting Komentar